Meeting Point: Bandara Maumere /Ende
Hari 01 : Maumere – Moni (L, D)
Penjemputan akan dilakukan oleh team kami (pemandu dan supir ) di hotel atau bandara H. Hasan Aroeboesman Ende atau Franseda Maumere kemudiaan diantar menuju hotel.Check in. Bermalam dihotel. Acara Bebas
Hari 02: Maumere- pulau besar- pulau babi- pulau pangabatang
Makan pagi dihotel kemudian di jemput oleh sopir dan Tour guide untuk day trip ke gugusan pulau kecil diteluk maumere. Perjalanan darat dengan mobil menuju Pelabuhan Nelayan Nangahale untuk naik perahu Nelayan menuju teluk seputaran Pulau Besar ,pengabatang dan pulau Babi. Destinasi pertama kita akan kunjungi adalah pulau Babi, disini terdapat terumbu karang yang sehat dan asri, (visibility)tingkat kecerahan dalam airnya masih baik, sehingga pada saat anda snorkleing, dengan sangat mudah anda akan menjumpai macam-macam terumbu karang dan jenis-jenis ikan yang berwarna-warni yang dapat anda abadikan moment bagus ini dengan kamera underwater.Destinasi brikutnya adalah pengabatang dan pulau besar. Ditempat ini tak kalah cantiknya juga, selain bioata lautnya yang asri, keindahan pantai pasir putih yang dapat anda nikmati setelah lelah snorkeling dan mandi di air laut yang berwarna toksa itu. Makan siang akan disiapkan dipante dibawah rimbunan pohon hijau yang beralas pasir putih terbentang luas dipulau pangabatang. Disini juga terdapat hamparan vegetasi mangrove yang sehat, sehingga tak heran perairan ini kaya akan nutrsi dan biota laut yang mudah dijumpai saat anda snorkleing.Salah satunya yang sering anda jumpain hard coral(terumbu karang yang keras) seperti brain coral yang berukuran medium,disebut brain coral karena perawakannya unik menyerupai otak manusia. Ada juga clown fish alias ikan nemo, biasanya mereka menari -nari diatas anemone, yang bakal anda jumpai saat snorkeling. Setelah puas seharian aktivitas di air laut, santai dipantai, mandi di air jernih laut yang jernih. Saatnya untuk Kembali ke Pelabuhan Nangahale untuk berpindah ke mobil dan diantar Kembali menuju hotel. Bermalam di hotel. Acara bebas
Hari 03: Maumere – Moni
Perjalanan wisata anda dimulai dari kunjungan ke kampung Wuring untuk melihat kebudayan pesisir Nian Tana Sikka, MAUMERE.Dan kemudian perjalanan arah kebarat pulau Flores menuju ke Desa Moni, tempat anda akan bermalam sebelum kekelimutu. Desa ini terletak dibawah kaki gunung Kelimutu. Dalam perjalanan menuju desa Moni. Jika waktu memungkinkan peserta tour akan berhenti di pantai Koka untuk menikmati indahnya pasir putih di pantai koka serta air lautnya yang jernih dan berwarna toksa. Selanjutnya menuju Desa Moni untuk bermalam di hotel.Ketika waktu diijinkan,mungkin akan berhenti dispot lain yang bisa dinikmati sebelum tiba dihotel.Makan malam dan istirahat dihotel.
Hari 04 : Moni – Kelimutu – Riung (B, L, D)
Hari ini, sebelum matahari terbit anda akan memulai perjalanan wisata anda menunju Taman Nasional Kelimutu untuk melihat eksotis danau tiga warna. Perjalanan menuju kepuncak kelimutu akan dilakukan dengan kendaran roda 4 memakan waktu hingga kurang lebih 1 jam sampai tiba di tempat parkir yang tak jauh dari kawah gunung Kelimutu. Kegiatan soft trekking pun akan dimulai dari sini hingga ke puncak danau Kelimutu kira-kira 30 menit jalan kaki. Sesampainya anda di puncak danau kelimutu anda menikmati dan menyaksikan keindahan panorama alam danau tiga warna yang sangat spektakuler dan memukau. Danau Kelimutu Flores dihasilkan dari letusan gunung api Kelimutu yang terjadi beberapa tahun silam. Setelah menghabisakan waktu di puncak Kelimutu, acara selanjutnya kembali ke hotel untuk sarapan pagi. Setelah sarapan pagi kita akan berangkat menuju kota Ende, kota terdekat dari danau Kelimutu. Dalam perjalanan,anda akan singgah di desa Wologai, desa tradisional yang mempunyai keunikan ancient arsitektur yang masih dirawat dan tertapa rapi hingga sekarang. Kampung ini memiliki sejumlah bangunan rumah adat yang tradisional , tertata rapi membentuk lingkaran yang dalam Bahasa setempat menyebutnya Sa’o Ria. Didesa ini dihuni oleh suku Lio. Tak jauh dari situ anda akan berhenti di Pasar Ndua Ria pasar buah segar yang wajib dikunjungi sebelum tiba dikota Ende.,yang merupakan destinasi anda dihari kedua tour diFlores bersama team kami. Kemudian Perjalanan terus dilanjutkan hingga tiba di kota Ende. Berkunjung ke situs Bung Karno atau museum Soekarno untuk melihat benda-benda peninggalan bersejarah karya Bung Karno saat Ia diasingkan oleh para penjajah Belanda pada tahun 1934-1938 di Ende, Flores. Selain itu, peserta akan diajak ke tempat dimana Soekarno merenungkan/mengilhamkan dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila dibawah pohon Sukun. Route selanjutnya yaitu perjalanan menuju Pantai Panggajawa untuk meyaksikan bentangan alam indah pantai penggajawa yang dipenuhi oleh jenis batu berwarna biru. Setelah berfoto foto dan menikmati keindahan pantai di Blue Stone Beach, selanjutnya akan berkendaraan menuju Riung pintu masuk ke Taman Nasional 17 pulau. setibanya diRiung, Check in hotel.
Hari 05 : RIUNG – Pulau Rutong – Pulau tiga- Riung -Bajawa(B, L, D)
Hari ini kita akan menjelajah beberapa pulau yang termasuk dalam gugusan Taman Laut 17 Pulau Riung. Aktivitas seharian adalah snorkeling dan bermain di pantai. Pulau Rutong adalah destinasi pertama. Disini kita akan melihat dari dekat ribuan kalong (kelalawar)yang menjadikan mangrove tempat mereka tinggal selama seharian dan malam hari mereka keluar untuk mencari makanan dan Kembali kemangrove sebelum matahari muncul diufuk timur. Begitulah kegiatan dari mamalia yang menghuni,pulau Rutong ini. Setelah puas melihat Kalong ini, destinasi brikutnya adalah pulau tiga. Dipulau ini kita akan snorkeling atau bersantai ria di pantai pasir putih. Kemudian ke Pulau Tembang, menikmati keindahan alam dipulau ini, bisa dengan snorkeling atau pun trekking ke puncak untuk melihat keindahan alam panorama 17 pulau Riung. Selanjutnya Kembali ke hotel diRiung untuk persiapan perjalanan brikutnya ke Kota dingin, Bajawa.
Dalam perjalanan ke Bajawa, destinasi yang akan kita akan kunjungi adalah kampung adat Tutu Badha, berada pada arah barat daya kota Mbay yang jaraknya kurang lebih 12,5 km dari pusat pemerentahan Kab.Nagekeo.
Kampung Adat Tutubhada merupakan sebuah situs kampung tua di Kabupaten Nagekeo yang masih menyimpan warisan budaya kebendaan (tangible) berupa rumah, makam kuna, meriam, keris, gong, kendi, dan senapan maupun warisan budaya tak benda (intangible) berupa atraksi budaya seperti tinju adat (adat). Di setiap bulan Oktober juga terdapat upacara potong kerbau.
Semua rumah yang ada di Kampung Adat Tutubhada sangat unik karena bentuknya sama dengan bentuk rumah pokok atau rumah adanya (ji vao). Ji artinya kekuatan, vao artinya naungan. Jadi ji vao artinya rumah tempat bernaung bagi masyarakat setempat dan akan menemukan kedamaian di dalamnya. Sa’o Ji Vao ini mengayomi seluruh suku, mulai dari Raja Ulu Tana Tada Riwu sampai ke Raja Eko Tana masyarakat Rendu. Pembangunan Sa’o Ji Vao melewati 17 tahap ritual adat yang mana pada tahap akhir akan dilaksanakan upacara para bhada (potong kerbau). Upacara para bhada diawali dengan bhea ,sa oleh perwakilan seluruh kesatuan rumah adat yang ada.
Kampung Tutubhada sudah berdiri sejak ribuan tahun silam. Keasrian dan tradisinya masih tetap terjaga. Salah satu tradisi yang masih terjaga di kampung ini adalah tinju adat. Kampung ini juga menarik karena sejarahnya yang panjang dan juga bentuk rumah adat yang unik.
Kampung Tutubhada awalnya didirikan oleh seorang pahlawan dari Rendu bernama Jogo Sela sekitar 1200 tahun silam. Jogo Sela yang tergabung dalam Roga Lima Zua kemudian menjadikan kampung ini sebagai batas tanah sekaligus kediamannya. Ketika pertama membangun rumah kediamannya di tempat itu, Jogo Sela melihat seekor induk kerbau dengan badan yang sangat besar tidur di halaman rumahnya. Atas dasar keberadaan induk kerbau itulah Jogo Sela lalu memberi nama kampung itu Tutubhada, yang dalam bahasa Indonesia berarti kerbau besar. Selain keunikan rumah adat tutubadha, kita juga akan menikmati panorama 1000 puncak bukit.Mengapa 1000 bukit?Karena disini kita dapat melihat hamparan kota Mbay yang dikelilingi oleh perbukitan.
Selanjutnya perjalanan terus menuju ke Soa,tempat pemandian air panas. Menikmati sensasi menyegarkan mandi dengan air hangat yang konon katanya bagus untuk Kesehatan yang mana dapat menyembuhkan penyakit kulit dan media trapi alam. Kandungan belerang, suhu dan zat vulkanis lainnya yang berasal dari magma bumi, menjadikan air panas ini memiliki kasiat yangmenyehatkan. Setelah pemandian air panas, selanjutnya menuju Kota Bajawa untuk check in di hotel untuk bermalam dikota dingin Bajawa.
Hari 06: Bajawa – Desa Adat Bena – Borong – Ruteng (B, L, D)
Setelah makan pagi dihotel, berangkat menuju kampung tradisional Bena diselatan kota Bajawa sekitar 1 jam dengan mobil. Desa adat Bena terletak dibawah kaki gunung api Inerie yang merupakan salah satu gunung api yang masih aktif di pulau Flores.Bena adalah salah satu desa adat yang sangat impresive dan mengagumkan yang terdapat di sekita kota Bajawa. Disini anda akan melihat dan menyaksikan lansung bangunan rumah adat yang sangat unik serta masyarakat lokal yang sangat ramah tamah dengan pengunjung. Anda juga bisa menyaksikan lansung proses tenunan ikat dari ibu-ibu dikampung Bena. Anda juga akan belajar secara langusung kearifan local serta budaya mereka melalui macam-macam motif yang terdapat dikain tenun mereka. Setelah puas menikmati keindahan kampung adat Bena, acara selanjutnya yaitu berkendaraan menuju distrik Aimere untuk melihat proses pembuatan Arak local yang oleh penduduk setempat namainya’’ Sopi,,Minuman ini terbuat dari jus Lontar dengan sistem penyulingan. Setelah melihat proses penyulingan dan mencobanya,kini perjalanan selanjutnya menuju kota Borong,kabupaten Manggarai Timur, untuk makan siang dan bersantai dipantai Cepiwatu. Setelah makan siang, 1 spot terahir sebelum tiba di Ruteng yaitu danau Rana Mese .Danau ini terletak ditengah hutan hujan tropis tepatnya dibawah kawah kaki gunung Ranaka yang merupakan gunung tertinggi di pulau Flores dengan ketnggian 2,200 meter di atas permukaan air laut. Kemudian menuju kota dingin Ruteng untuk bermalam di hotel.
Hari 07: Ruteng – Wae Rebo
Makan pagi dihotel, kemudian berangkat menuju Bangka Kenda,untuk menikmati hamparan sawah yang indah serta suasana kehidupan di desa di pagi hari yang penuh harmoni. Kemudian berangkat menuju kampung Cara untuk melihat keunikan bentuk dari persawahan“Lodok” Lodok ini merupakan hamparan persawahan yang luas yang berbentuk menyerupai jaring Laba-Laba, yang dalam Bahasa setempat( Manggarai menyebutnya’Lodok). Bagi masyarakat Manggarai bentuk sawah unik ini terkait erat hubungannya dengan adat atau tradisi yaitu pola pengelolaan lahan sawah atau pembagian lahan sawah secara adat oleh ketua adat, yang dalam Bahasa manggarai system pembagian sawah ini dinamakan dengan’’Lingko,,Pembagian sawah ini merupakan tanah ulayat atau tanah adat yang dimiliki secara komunal untuk memenuhi kebutuhan bersama masyrakat adat yang pembagiannya dilakukan oleh ketua adat. Setelah menikmati indahnya sawah lodok,perjalanan selanjutnya terus keselatan menuju kampung Denge.
Perjalanan ini menyusuri jalur pantai selatan trans- sel-Flores, pesona pantai yang menawan hati dan memanjankan mata menjadikan perjalanan wisata anda menyenangkan hingga tiba di Denge dan Dintor. Sebelum tiba didenge anda akan melewati kampung Dintor. Kampung Dintor adalah pintu masuk kekampung Denge.
Makan siang
Trekking menuju desa Waerebo. Wae Rebo adalah sebuah kampung tradisional yang terletak di dusun terpencil tepatnya di Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur. Terkenal dengan sebutan kampung di atas awan, Wae Rebo terletak di ketinggian 1000 mdpl dikelilingi oleh perbukitan yang sangatlah asri. Wae Rebo dinyatakan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada Agustus 2012.
Setibanya dikampung anda memasuki Rumah Niang (Rumah Adat Utama) disambut oleh Tu;a adat Kampung Wae rebo. Sebelum kampung adat Waerebo.
Makan malam
Istirahat di rumah Niang Wae Rebo
Hari 08: Wae rebo – Denge – Labuan Bajo (B, L, D)
Di hari ini sebaikanya bangun pagi- pagi untuk menikmati suasana pagi desa Wae rebo. Sebelum warga kampung Waerebo memulai aktivitas dipagi hari. Suasana pagi yang sejuk dan hening membuat anda untuk tinggal lebih lama dikampung Wae rebo. Lonceng bamboo, berbunyi pertanda makanan pagi telah disiapkan untuk anda dirumah Niang Wae Rebo. Trekking turun menuju desa Denge untuk perjalanan pulang Kembali ke Labuan Bajo. Perjalanan ini menyusuri jalur pantai selatan atau Trans- Sel-Flores, pesona pantai yang menawan hati dan memanjankan mata menjadikan perjalanan wisata anda menyenangkan hingga tiba di district Lembor, daerah irigasi persawahan terbesar di Pulau Flores. Ditempat ini anda akan disuguhi pemandangan hamparan sawah yang luas serta bukit bukit hijau dan hamparan lereng gunung hutan tropis yang kosong tanpa penghuni.
Makan siang di local resto di Lembor sembari menikmati indahnya hamparan sawah yang terbentang luas yang menyejukan mata. Selanjutnya menuju kampung ciko nobo, untuk melihat matahari terbenam di ufuk barat gugusan kepuluan Labuan Bajo. Tiba di Labuan Bajo kota di ujung barat pulau Flores, di antar menuju ke Hotel.
Selesai sudah perjalanan wisata 8 hari keliling pulau Flores. Terimakasih telah mempercayakan kami sebagai travel partner anda untuk liburannya di Flores dan Komodo… Sayonara, Selamat sampai tujuan, sampai jumpa di liburan selanjutnya di pulau Flores dan Komodo atau pun destinasi menarik lainnya di Indonesia.